Selasa, 09 April 2013

Tafsir Falsafi bersama Pak In'amuzzahiddin


Alam Semesta
Disusun guna memenuhi tugas
Mata kuliah :  Tafsir Falsafi

Dosen pengampu : Dr. H. In’amuzahiddin. MA.g



Disusun oleh
Fathurrosi Uthi Istiqomah

FAKULTAS  USHULUDDIN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) WALISONGO
SEMARANG
2012

I.                   Pendahuluan
Asal muasal  penciptaan alam semesta digambarkan dalam al-Quran pada ayat berikut :

بديع السموات والرضۗ واذا قضى امرا فإنما يقول له كن فيكون۞

        “Dia Pencipta langit dan bumi. Apabila Ia menghendaki           menetapkan sesuatu. Dia berkata “Jadilah” maka “jadilah         sesuatu.” (QS.al-Baqarah: 117)

Keterangan yang diberikan Allah ini sesuai penuh denagn penemuan ilmu pengetahuan masa kini. Kesimpulan yang didapat dari astrofisika saat ini adalah bahwa seluruh alam semesta, beserta dimensi materi dan waktu, muncul sebagai ada sebagai hasil dari suatu ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejap. Peristiwa ini lebih dikenal dengan teori “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 15 milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaan sebagai hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuan modern menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal dan yang dapat dibuktikan mengenai asal mula alam semesta dan bagaimana alam semesta muncul menjadi ada. [1]


II.                Rumusan masalah
Bagaimana Allah menciptakan alam semesta ini?
 I.                   Pembahasan

uqèdur Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur Îû Ïp­GÅ 5Q$­ƒr& šc%Ÿ2ur ¼çmä©ötã n?tã Ïä!$yJø9$# öNà2uqè=ö7uŠÏ9 öNä3ƒr& ß`|¡ômr& WxyJtã 3 úÈõs9ur |Mù=è% Nä3¯RÎ) šcqèOqãèö6¨B .`ÏB Ï÷èt/ ÏNöqyJø9$# £`s9qà)us9 tûïÏ%©!$# (#ÿrãxÿŸ2 ÷bÎ) !#x»yd žwÎ) ֍ósÅ ×ûüÎ7B ÇÐÈ

        “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari, dan adalah                 Arsy-Nya di atas air agar dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik                               amalnya. Dan jika engkau berkata” Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan      sesudah                 mati, niscaya orang orang kafir itu pasti akan berkata,’Ini tidak lain     adalah sihir yang nyata.” (QS. Hud :7)

Bahwa dalam ayat ini telah jelas tentang penciptaan alam semesta ini. Allahlah yang menciptakan alam semesta ini sendirian tanpa bantuan siapapun untuk menciptakannya, yakni mewujudkan tanpa ada contoh sebelumnya langit dan bumi dan segala isinya dalam enam hari, dua hari untuk menciptakan langit, dua hari untuk menciptakan bumi, dan dua hari terakhir untuk menciptakan sarana prasarana kehidupan manusia, [1] sedangkan singgasana-Nya sebelum ini ada diatas air.[2]

Menurut Sayyid kutub bahwa enam hari penciptaan itu juga termasuk gaib yang tidak dilihat dan dialami oleh manusia bahkan seluruh makhluk.
“Aku tidak menghadirkan mereka (iblis dan anak cucunya) untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri; dan tidaklah Aku mengambil orang-orang yang menyesatkan itu sebagai penolong.”(QS. al-Kahfi:51)

Selanjutnya, informasi tentang penciptaan alam semesta dalam enam hari mengisyaratkan tentang kekuasaan dan ilmu serta hikmah Allah swt,serta Allah menciptakan langit dan bumi guna kepentingan hamba- hambanya dan diciptakan untuk menyembah padanya serta tidak menyekutuka-Nya dengan sesuatu.Jika merujuk pada kekuasaanya alam semesta ini diciptakan tidak memerlukan waktu.

!$yJ¯RÎ) ÿ¼çnãøBr& !#sŒÎ) yŠ#ur& $º«øx© br& tAqà)tƒ ¼çms9 `ä. ãbqä3uŠsù ÇÑËÈ
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: "Jadilah!" Maka terjadilah.” (QS. Yasin :82)

Kata amruhu yang terambil dari kata amr. Ia dapat berarti perintah dan dapat juga berarti keadaan. Ulama sepakat bahwa ayat diatas membicarakan tentang kekuasaan Allah yang tidak dapat terlukis dengan kata-kata, karena kekuasaanyan itulah mananya ia mempunyai wewenang memerintah. Perintahnya tidak dapat dibatalkan atau dielakkan. Untuk mewujudkan sesuatu Dia hanya memerintah, dan perintahNya itu terlaksana dengan sangat mudah, dan sesuatu yang dikehendakiNya serta merta terwujud denagn cara cepat, semudah dan secepat kata kun –bila manusia yang mengucapkanya- bahkan lebih mudah dan lebih cepat. Penjelasan diatas mengantarkan pada kita untuk memahami kata amr dalam artian perintah.

Thahir ibn Asyur memahai kata amr dalam artian keadaan. Menurutnya makna ayat ini lebih tepat dengan konteks keraguan kaum musyrikin atas kuasa Allah menghidupkan kembali tulang tulang yang telah hancur. Maknanya menurut ulama ini ”Tiada keadaan bagi Allah saat ia hendak menciptakan suatu ciptaanya kecuali ketetapanNya untuk menciptaka sesuatu itu.” Penggalan ayat diatas mnelukiskan ketetapan Allah dimana sesuatu yang hendak ia wujudkan langsung terjadi –melukiskanya- dengan kata kun, jadi ayat ini menjelaskan bahwa untuk mewujudkannya ia tidak menggunakan tangan, tidak juga alat, untuk mengolah atau atau mengadon suatu bahan seperti yang dilakukan oleh para pekerja. Ini karena kaum musyrikin yang mengira bahwa hari kebangkitan tidak akan terjadi karena bahan untuk menjadikannya tidak ada.
Pada ayat lain juga ditegaskan
!$tBur !$tRãøBr& žwÎ) ×oyÏmºur £xôJn=x. ÎŽ|Çt7ø9$$Î/ ÇÎÉÈ
“Dan perintah kami hanyalah satu kedipan mata.” (QS. al-Qamar : 50)

Akan tetapi hikmah dan ilmu Allah  itu menghendaki agar alam raya tercipta dalam “enam hari” bahwa ketergesa-gesaan bukan sesuatu yang terpuji. [1]

Kata yaum menyatakan waktu yang beraneka ragam :
·         50.000 tahun (QS. al- ma’arij : 4)

ßlã÷ès? èpx6Í´¯»n=yJø9$# ßyr9$#ur Ïmøs9Î) Îû 5Qöqtƒ tb%x. ¼çnâ#yø)ÏB tûüÅ¡÷Hs~
y#ø9r& 7puZy ÇÍÈ
4.  Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.[1510]


[1510]  Maksudnya: malaikat-malaikat dan Jibril jika menghadap Tuhan memakan waktu satu hari. apabila dilakukan oleh manusia, memakan waktu limapuluh ribu tahun.

·         1000 tahun (QS. al- Hajj : 47)[1]
y7tRqè=Éf÷ètGó¡our É>#xyèø9$$Î/ `s9ur y#Î=øƒä ª!$# ¼çnyôãur 4 žcÎ)ur $·Böqtƒ yYÏã y7În/u É#ø9r(x. 7puZy $£JÏiB šcrãès? ÇÍÐÈ
47.  Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.


·         Satu zaman (QS. ali- Imran : 140)
bÎ) öNä3ó¡|¡ôJtƒ Óyös% ôs)sù ¡§tB tPöqs)ø9$# Óyös% ¼ã&é#÷VÏiB 4 y7ù=Ï?ur ãP$­ƒF{$# $ygä9Ír#yçR tû÷üt/ Ĩ$¨Y9$# zNn=÷èuÏ9ur ª!$# šúïÏ%©!$# (#qãZtB#uä xÏ­Gtƒur öNä3ZÏB uä!#ypkà­ 3 ª!$#ur Ÿw =Ïtä tûüÉKÎ=»©à9$# ÇÊÍÉÈ
140.  Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, Maka Sesungguhnya kaum (kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada'[231]. dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim,

[231]  Syuhada' di sini ialah orang-orang Islam yang gugur di dalam peperangan untuk menegakkan agama Allah. sebagian ahli tafsir ada yang mengartikannya dengan menjadi saksi atas manusia sebagai tersebut dalam ayat 143 surat Al Baqarah.

·         Satu hari (QS. al-Baqarah : 184)
$YB$­ƒr& ;NºyŠrß÷è¨B 4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #ZŽöyz uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ
184.  (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan[114], Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.

[114]  maksudnya memberi makan lebih dari seorang miskin untuk satu hari.



·         Sekejap mata (QS. al-Qomar : 50)
!$tBur !$tRãøBr& žwÎ) ×oyÏmºur £xôJn=x. ÎŽ|Çt7ø9$$Î/ ÇÎÉÈ
  Dan perintah kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata.



·         Masa yang lebih singkat dari sekejap mata (QS. an-Nahl : 77)

¬!ur Ü=øxî ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 !$tBur ãøBr& Ïptã$¡¡9$# žwÎ) ËxôJn=x. ̍|Át6ø9$# ÷rr& uqèd Ü>tø%r& 4 žcÎ) ©!$# 4n?tã Èe@à2 &äóÓx« ֍ƒÏs% ÇÐÐÈ
77. Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.


·         Masa yang tak terhingga  (QS. ar- Rahman: 29)

¼ã&é#t«ó¡o `tB Îû ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ¨@ä. BQöqtƒ uqèd Îû 5bù'x© ÇËÒÈ
29.  Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepadanya. Setiap waktu dia dalam kesibukan[2]

Kata ‘arsy dalam bahasa berarti tempat duduk raja atau singgasana. Pada mulanya ia berarti sesuatu yang beratap. Tempat duduk penguasa dinamai ‘arsy karena tingginya tempat itu dibanding dengan tempat yang lainnya. Kata ini biasanya dimaknai dengan kekuasaan atau ilmu.

Menurut Thahir Ibn Asyur  dalam memahami kata wa kana ‘arsyuhu ‘ala al-ma’i memakai makna hakiki,  bahwa  hal ini adalah  dimaknai sebagai sebuah makhluk yang sangat besar yang telah tercipta sebelum tercipta langit dan bumi, dengan demikian ayat ini mengisyaratkan bahwa air telah tercipta sebelum terciptanya langit dan bumi. Bahkan para ilmuan berpendapat bahwa air atau uap merupakan bahan penciptaan langit dan bumi. Namun demikian Thahir Ibn Asyur menggaris bawahi pahwa perincian dan caranya itu tidak dapat dijangkau oleh pemahaman kita. Sedangkan Thabathaba’i memaknai kata diatas dengan makna yang majazi yakni bermakna kekuasaan-Nya yang mana ketika itu berada diatas air, sedangkan air adalah sumber hidup yang mana ia juga merujuk pada QS. al- A’raf : 54.
žcÎ) ãNä3­/u ª!$# Ï%©!$# t,n=y{ ÏNºuq»yJ¡¡9$# uÚöF{$#ur Îû Ïp­GÅ 5Q$­ƒr& §NèO 3uqtGó$# n?tã ĸóyêø9$# ÓÅ´øóムŸ@ø©9$# u$pk¨]9$# ¼çmç7è=ôÜtƒ $ZWÏWym }§ôJ¤±9$#ur tyJs)ø9$#ur tPqàfZ9$#ur ¤Nºt¤|¡ãB ÿ¾Ín͐öDr'Î/ 3 Ÿwr& ã&s! ß,ù=sƒø:$# âöDF{$#ur 3 x8u$t6s? ª!$# >u tûüÏHs>»yèø9$# ÇÎÍÈ
 Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang Telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu dia bersemayam di atas 'Arsy  dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang .(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.


Kata liyabluwakum ini berkaitan dengan ciptaan langit dan bumi itu,  yakni Allah swt yang mana menciptakan alam semesta ini dengan tujuan menguji manusia yang pada akhirnya dapat dibedakan mana yang berkualitas baik dan mana yang buruk serta dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya ciptaan Allah itu.
Kata ayyukum ahsanu’amala, ayat ini mengisyaratkan agar selalu berbuat baik kepada sesama manusia bahkan sesama makhluk hidup lainnya, untuk menghasilkan amalan- amalan yang sebaik- baiknya. [3] Serta dalam beramal ini harus sesuai apa yang telah diperintahkan Allah dan Rasulullah tanpa dua hal itu maka amalan akan menjadi bathil dan sia-sia.
Allah berfirman, bahwasanya jika engkau, hai Muhammad, memberitahukan kepada mereka orang-orang musyrikin yang mana mereka  akan dibangkitkan oleh Allah sesudah mati niscaya mereka tidak akan mempercayaimu dan mengatakan dan mereka berkata bahwa hanya orang-orang yang terkena sihirmulah yang mau mengikutimu dan mempercayaimu.[4]


I.                   Kesimpulan
Bahwasanya alam semesta ini diciptakan Allah selama enam hari yang mana hal itu menunjukan betapa kuasanya Allah yang telah menciptakan hal itu sendirian. Hikmah dari penciptaan Alam semesta ini adalah agar kita itu lebih bersyukur serta dapat mempergunakan dengan sebaik-baiknya apa yang telah diciptakan Allah untuk kita.








Daftar Pustaka


·        Shihab Quraish, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002)
·        Bahreisin Salim, Terjemahan singkat Tafsir  Ibnu Katsir, (Surabaya: Bina Ilmu, 1988)
·        Taslaman Caner, Miracle Of The Quran, (Bandung: Mizan, 2010),
·         Agama Departemen, al-Hidayah al-Quran Tafsir perkata Tajwid Kode Angka, (Tangerang Selatan: PT Kalim, 2010)
         



[1]M.Qiraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 556-558

[2] Departemen Agama, al-Hidayah al-Quran Tafsir perkata Tajwid Kode Angka, (Tangerang Selatan: PT Kalim, 2010)
[3]M.Qiraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 559-560.
[4]Halim Bahresy dan Said Bahresy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibn Katsir jilid IV, (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), hlm. 270


[1] [1]M.Qiraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 557
[1]Halim Bahresy dan Said Bahresy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibn Katsir jilid IV, (Surabaya: Bina Ilmu, 1988), hlm. 270




[1]M.Qiraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 559
[2]Halim Bahresy dan Said Bahresy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibn Katsir jilid IV, (Surabaya: Bina Ilmu,), hlm. 269




[1]Caner Taslaman, Miracle Of The Quran, (Bandung: Mizan, 2010), hlm.46-49